Pengusaha asing masih ada beberapa yang meminta kerajinan bambu yang bentuknya berdasarkan disain atau gambar yang diminati negara, tapi dengan biaya dalam jumlah terbatas.

Pengusaha asing masih ada beberapa yang meminta kerajinan bambu yang bentuknya berdasarkan disain atau gambar yang diminati

negara, tapi dengan biaya dalam jumlah terbatas. Seperti yang dinyatakan dalam catatan arus pendapatan devisa dari berbagai macam

Perdagangan yang terbuat dari bahan baku bambu hanya 5,8 juta dollar AS selama Januari-Agustus 2015, pengiriman 4,3 juta pcs

tujuan yang paling penting untuk Amerika Serikat, Jepang dan Australia. Perdagangan dari berbagai kerajinan yang dihasilkan dari bahan baku

yang dibuat oleh orang Bali ke pasar ekspor kini lesu dan lesu. Itu karena selain internasional

kondisi keuangan yang tidak kondusif, serta semakin langka bahan baku. "Pesanan yang diterima seperti ranjang malas itu

Biasanya dibuat dengan menggunakan kayu jati dan sejenisnya, sekarang bisa dibuat dengan bahan baku bambu, "tambah Made Sudanayasa

Hasilnya, berdasarkan Made Suastika, turun 56,5 persen dari pendapatan devisanya sendiri jika dibandingkan dengan Januari-Agustus 2014

Periode itu mencapai 13,5 juta dolar impor 5,3 juta pcs. Kerajinan bambu diekspor namun jumlahnya masih

beberapa. (Antara) Sementara semakin terbatasnya bahan di Bali yang disiasati dengan membawa bambu di Jawa dan Lombok. "Cukup sepi

pesanan dari berbagai kerajinan yang terbuat dari bahan baku bambu yang diterima dari konsumen luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, "

menjelaskan Made Sudanayasa, amatir dan penyelenggara bambu dari Gianyar Sabtu (10/10/2015). Masalah ekspor kerajinan tangan

Dari Bali sedang lamban dibenarkan dari Kepala Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Industri Bali, Made Suastika. Ia mengatakan bahwa

Pendapatan devisa oleh perdagangan berbagai kerajinan tangan yang dihasilkan bahan baku secara radikal berkurang pada periode 2015,

antara lain karena ekonomi global yang lesu.Baca juga: harga plakat